KISAH
RAJA NAIPOSPOS DAN KETURUNANNYA
Raja Naipospos mempunyai 2 (lima)
orang putera yang secara berurutan, yaitu:Toga Marbun dan Toga Sipoholon.
Gelar lain Raja Naipospos adalah MARTUASAME.
Gelar Martuasame ini didapat Raja Naipospos karena dia mengambil isteri yang
kakak-beradik.
Umbahen na mambuat boru na
marpariban (saama) Raja Naipospos jala alani na masa di tingki marsame Raja
Naipospos marbunibuni mambuat tuanboruna na paduahon, gabe digoari ma ibana Martuasame.
Jadi Martuasame, goar tulut ni Raja Naipospos do i. Ndada goar ni anakna,
songon pandok ni na deba.
Beberapa dari keturunan Naipospos
selalu menyebut Naipospos dengan Toga Naipospos dan bukan Raja Naipospos.
Adalah lebih baik menyebut Naipospos dengan Raja Naipospos. Karena dalam bahasa
Batak, toga berarti kumpulan atau pun dalam bahasa Batak, punguan.
Jadi apabila meggunakan kata toga dalam kalimat Punguan Toga Naipospos,
kalimat itu dapat diartikan Kumpulan-Kumpulan Naipospos. Apalagi disebut Raja
Toga Naipospos, maka artinya semakin ambur-adul atau tidak baku lagi atau rancu
atau bahkan tidak punya arti. Ada baiknya disebut dengan Punguan Raja
Naipospos. Sejak dulu pun Naipospos selalu disebut Raja Naipospos dan bukan
Toga Naipospos. Bukti yang paling nyata saat ini adalah keberadaan nama jalan
raya yang tertulis pada merek usaha pada pemandian air panas (aek rangat) di
Sipoholon, tertulis Jalan Raja Naipospos dan bukan Jalan Toga Naipospos atau
lainnya.
Ada baiknya menyebut Raja Naipospos
dan bukan Toga Naipospos.
Silsilah
Naipospos
Raja Naipospos merupakan putera
bungsu dari 8 (delapan) bersaudara, yaitu:
- Sibagotnipohan
- Sipaettua
- Silahisabungan
- Raja Oloan
- Raja Hutalima
- Raja Sumba
- Raja Sobu
- Raja Naipospos
Anak laki-laki 8 (delapan)
bersaudara itu merupakan hasil perkawinan Tuan Sorbadibanua dengan Nai
Antingmalela boru Pasaribu sebagai isteri I (pertama) dan Boru Sibasopaet
sebagai isteri II (kedua).
Raja Sumba, Raja Sobu, dan Raja
Naipospos merupakan hasil perkawinan Tuan Sorbadibanua dengan Boru Sibasopaet
yang konon dikatakan sebagai puteri Kerajaan Majapahit.
Raja
Naipospos dan Keturunannya
Setelah keturunan Tuan Sorbadibanua
dari isterinyanya Nai Antingmalela boru Pasaribu berpisah dengan keturunan Tuan
Sorbadibanua dari isterinya Boru Sibasopaet, maka Raja Sumba, Raja Sobu, Raja
Naipospos, bersama dengan ibunda mereka Boru Sibasopaet pergi ke arah
Pintupintu kemudian ke daerah Silindung.
Akan tetapi Raja Sumba yang
menurunkan Toga Simamora dan Toga Sihombing, pergi ke arah Meat.
Sedangkan Raja Sobu dan Raja
Naipospos membuka perkampungannya yang bernama Lobu Tangga di daerah Sipoholon,
Silindung.
Mangihuthon baritana, tartanom do
Boru Sibasopaet di sada tor na di Hutabarat, Silindung. I do umbahen namargoar
tor i ro di nuaeng “Sibasopaet”. Ia hinamborna, ima hatubuan ni hau sitorngom
na tubu di bona ni tor nadisi. Parsombaonan do i najolo.
Sumber informasi lain menerangkan
bahwa Raja Sumba, Raja Sobu, dan Raja Naipospos berpisah di Pariksabungan. Raja
Sumba ke daerah Banualuhu Butar, Raja Sobu ke Sihujur, dan Raja Naipospos ke
Bahalbatu yang kemudian pindah dan membuka perkampungannya di Dolok Imun, Huta
Raja, yang saat ini masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Sipoholon,
Kabupaten Tapanuli Utara.
Sungguh tak perlu lagi untuk
membuktikan pendapat mana yang paling benar. Yang penting kita ketahui bahwa
Raja Naipospos membuka perkampungannya di Dolok Imun, Huta Raja, Kecamatan
Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara sekarang.
Raja Naipospos mempunyai 2 (dua)
orang isteri yang merupakan kakak-beradik (marpariban) boru Pasaribu. Raja
Naipospos memiliki dua isteri karena ia tidak sabar menunggu keturunan dari
isteri I (pertama) boru Pasaribu. Sehingga secara diam-diam ia mengambil isteri
kedua yang adalah adik kandung satu bapak dari isteri pertama. Tanpa diduga
isteri pertama dan kedua sama-sama mengandung.
Isteri pertama lebih dahulu
melahirkan anak bagi Raja Naipospos yang kemudian diberi nama Donda Hopol.
Kemudian isteri kedua pun melahirkan
anak bagi Raja Naipospos dan diberi nama Marbun.
Putera dari isteri kedua hanyalah
Marbun dan dianggap sebagai putera sulung karena dalam silsilah Batak bahwa
keturunan dari isteri yang memberi putera sulung bagi suaminya akan dianggap
lebih sulung dan ditulis lebih dahulu kemudian diikuti keturunan isteri
lainnya.
Raja Marbun memiliki Tiga Putra
yakni Raja Lumban Batu,Raja Banjarnahor dan Raja Lumban Gaol.
Putera Raja Sipoholon adalah sebanyak 4 (lima) orang, dengan urutan sebagai berikut:
- Donda Hopol, yang merupakan cikal-bakal marga Sibagariang
- Donda Ujung, yang merupakan cikal-bakal marga Hutauruk*)
- Ujung Tinumpak, yang merupakan cikal-bakal marga Simanungkalit
- Jamita Mangaraja, yang merupakan cikal-bakal marga Situmeang
1.Marbun
Marbun adalah putera bungsu Raja
Naipospos dari hasil perkawinannya dengan isteri II (kedua) boru Pasaribu.
Marbun mempunyai 3 (tiga) orang
putera yang secara berurutan, yaitu:
1.1.Lumban
Batu
Cikal Bakal Marga Lumban Batu,
Simateutu,dan Barus
1.2.Banjar
Nahor
Cikal Bakal Marga Banjarnahor,Sehun,Ujung
dan Kudadiri (Di Pakpak)
1.3.
RAJA LUMBAN GAOL
Cikal
Bakal Marga Lumban Gaol,Meha,Mungkur dan Saraan (Di Pakpak)
Hingga kini keturunan Marbun
bermarga Naipospos Marbun Lumbanbatu, Naipospos Marbun Banjarnahor dan
Naipospos Marbun Lumbangaol.
2.SIPOHOLON
2.1.Donda
Hopol (Sibagariang)
Donda Hopol adalah putera sulung
Raja Naipospos dari hasil perkawinannya dengan isteri pertama boru Pasaribu.
Keturunan Donda Hopol pada awalnya bermarga Sinagabariang, karena sesuatu hal
kemudian menjadi Sibagariang. Hingga kini keturunan Donda Hopol bermarga Naipospos
Sibagariang.
2.2.Donda
Ujung (Hutauruk)
Donda Ujung adalah putera kedua Raja
Naipospos dari hasil perkawinannya dengan isteri I (pertama) boru Pasaribu.
Keturunan Donda Ujung bermarga Hutauruk. Hingga kini keturunan Donda Ujung bermarga
Naipospos Hutauruk.
2.3.Ujung
Tinumpak (Simanungkalit)
Ujung Tinumpak adalah putera ketiga
Raja Naipospos dari hasil perkawinannya dengan isteri I (pertama) boru
Pasaribu. Keturunan Ujung Tinumpak bermarga Simanungkalit. Hingga kini
keturunan Ujung Tinumpak bermarga Naipospos Simanungkalit.
2.4.Jamita
Mangaraja (Situmeang)
Jamita Mangaraja adalah putera
keempat Raja Naipospos dari hasil perkawinannya dengan isteri I (pertama) boru
Pasaribu. Keturunan Jamita Mangaraja bermarga Situmeang. Hingga kini keturunan
Jamita Mangaraja bermarga Naipospos Situmeang.
Tarombo saya dari Si Raja Naipospos:
1.Raja Naipospos / Boru Pasaribu
2.Toga Raja Marbun / Boru Pasaribu
3.Raja Banjarnahor / Boru Gorat
4.Raja Humban Solotan / Boru Aritonang
5.Raja Pande Bosi / Boru Simatupang / Boru Manalu
6.Si Digil / Boru Hutasoit
7.Raja Juara Tinungkum / Boru Sinaga
8.Ompu Raja Iang / Boru Sianturi / Boru Sinambela
9.Raja Rumondi / Boru Siagian
10,Ompu Raja Ampargila / Boru Simanullang
11.Ompu Batu Gara / Boru Tampubolon / Boru Sinurat
12.Ompu Raja Ampangugus / Boru Simamora
13.Ompu Raja Jakkop / Boru Simanullang
14.St.Marinus (Rj.Ompu Humandan) / Boru Situmorang / Boru Malau
15.Kapt(POL) M.Pangili / Boru Sitompul (Ompu Leonardo)
16.dr.Yushari,MM / Boru Panggabean (Ama Ni Kevin)
17.Musa Kevin Putratama Banjarnahor
18...........................


Tidak ada komentar:
Posting Komentar