counters

Kamis, 07 November 2013



PERSAMAAN TERMOKIMIA

Persamaan Termokimia
  • Adalah persamaan reaksi yang mengikutsertakan perubahan entalpinya ( DH ).
  • Nilai DH yang dituliskan di persamaan termokimia, disesuaikan dengan stoikiometri reaksinya, artinya = jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi kimia = koefisien reaksinya; ( fase reaktan maupun produk reaksinya harus dituliskan).
  • Contoh :
Pada pembentukan 1 mol air dari gas hidrogen dengan oksigen pada 298 K, 1 atm dilepaskan kalor sebesar 285, 5 kJ.
Persamaan termokimianya :
Jika koefisien dikalikan 2, maka harga DH reaksi juga harus dikalikan 2.
  • Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menuliskan persamaan termokimia :
  1. Koefisien reaksi menunjukkan jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi.
  2. Ketika persamaan reaksinya dibalik ( mengubah letak reaktan dengan produknya ) maka nilai DH tetap sama tetapi tandanya berlawanan.
  3. Jika kita menggandakan kedua sisi persamaan termokimia dengan faktor y maka nilai DH juga harus dikalikan dengan faktor y tersebut.
  4. Ketika menuliskan persamaan reaksi termokimia, fase reaktan dan produknya harus dituliskan.
9).    Jenis-Jenis Perubahan Entalpi
  • Perubahan entalpi yang diukur pada suhu 25 oC dan tekanan 1 atm ( keadaan standar) disebut perubahan entalpi standar ( dinyatakan dengan tanda DHo atau DH298 ).
  • Perubahan entalpi yang tidak merujuk pada kondisi pengukurannya dinyatakan dengan lambang DH saja.
  • Entalpi molar = perubahan entalpi tiap mol zat ( kJ / mol ).
  • Perubahan entalpi, meliputi :
  1. a. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar ( DHf o ) = kalor pembentukan
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya pada suhu dan tekanan standar ( 25 oC, 1 atm ). Entalpinya bisa dilepaskan maupun diserap. Satuannya adalah kJ / mol.
Bentuk standar dari suatu unsur adalah bentuk yang paling stabil dari unsur itu pada keadaan standar ( 298 K, 1 atm ).
Jika perubahan entalpi pembentukan tidak diukur pada keadaan standar maka dinotasikan dengan DHf
Contoh :
Catatan :
  • DHf unsur bebas = nol
  • Dalam entalpi pembentukan, jumlah zat yang dihasilkan adalah 1 mol.
  • Dibentuk dari unsur-unsurnya dalam bentuk standar.
  1. b. Perubahan Entalpi Penguraian Standar ( DHd o )
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsur penyusunnya pada keadaan standar.
Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHd. Satuannya = kJ / mol.
Perubahan entalpi penguraian standar merupakan kebalikan dari perubahan entalpi pembentukan standar, maka nilainya pun akan berlawanan tanda.
Menurut Marquis de Laplace, “ jumlah kalor yang dilepaskan pada pembentukan senyawa dari unsur-unsur penyusunnya = jumlah kalor yang diperlukan pada penguraian senyawa tersebut menjadi unsur-unsur penyusunnya. “ Pernyataan ini disebut Hukum Laplace.
Contoh :
Diketahui DHf o H2O(l) = -286 kJ/mol, maka entalpi penguraian H2O(l) menjadi gas hidrogen dan gas oksigen adalah +286 kJ/mol.
  1. c. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar ( DHc o )
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pembakaran 1 mol suatu zat secara sempurna pada keadaan standar.
Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHc. Satuannya = kJ / mol.
Contoh :
  1. d. Perubahan Entalpi Netralisasi Standar ( DHn o )
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada penetralan 1 mol asam oleh basa atau 1 mol basa oleh asam pada keadaan standar.
Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHn. Satuannya = kJ / mol.
Contoh :
DHn reaksi = -200 kJ
DHn NaOH = -200 kJ / 2 mol  =  -100 kJ/mol
DHn H2SO4 = -200 kJ / 1 mol  =  -200 kJ/mol
  1. e. Perubahan Entalpi Penguapan Standar ( DHovap)
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada penguapan 1 mol zat dalam fase cair menjadi fase gas pada keadaan standar.
Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHvap. Satuannya = kJ / mol.
Contoh :
  1. f. Perubahan Entalpi Peleburan Standar ( DHofus )
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pencairan / peleburan 1 mol zat dalam fase padat menjadi zat dalam fase cair pada keadaan standar.
Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHfus. Satuannya = kJ / mol.
Contoh :
  1. g. Perubahan Entalpi Sublimasi Standar ( DHosub )
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada sublimasi 1 mol zat dalam fase padat menjadi zat dalam fase gas pada keadaan standar.
Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHsub. Satuannya = kJ / mol.
Contoh :
  1. h. Perubahan Entalpi Pelarutan Standar ( DHosol )
Adalah perubahan entalpi yang terjadi ketika 1 mol zat melarut dalam suatu pelarut ( umumnya air ) pada keadaan standar.
Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHsol. Satuannya = kJ / mol.
Termokimia merupakan bagian dari ilmu kimia yang mempelajari reaksi-reaksi kimia beserta perubahan kalor yang menyertainya...... Kalor adalah bentuk energi yang berhubungan dengan perbedaan temperatur atau suhu...tetapi kalor tidak sama dengan suhu... sebagai ilustrasi perhatikan contoh berikut :

misalnya kita memanaskan dua panci air, kedua panci mempunyai suhu yang sama yakni 250C dan kita panaskan hingga keduanya bersuhu 750C. Panci pertama berisi 1 liter air sedangkan panci kedua berisi 2 liter air. Dari peristiwa ini dapat dikatakan bahwa perubahan temperatur kedua benda sama yakni 750C - 250C = 500C. Namun, kalor air dalam panci kedua dua kali lebih besar dari air dalam panci pertama.... karena jumlah airnya 2 kali lebih banyak. Jadi selain dipengaruhi oleh temperatur, kalor juga dipengaruhi oleh kapasitas kalor benda.....

Kapasitas Kalor

KAPASITAS KALOR suatu zat adalah masukan energi yang diperlukan untuk menaikkan temperaturnya sebesar 1 0C. dilambangkan C (huruf c besar).
Jika kapasitas kalor ini kita cari per kilogramnya (massa) ketemu KALOR JENIS zat, dilambangkan c (huruf c kecil). brarti C = m.c
= dengan kata lain....ini adalah....ehm...zat itu....eh...dapat menyerap kalor ??

= kamu sangant fasih....

JAMES PRESCOTT JOULE (1818 - 1889) mengadakan percobaan....mengukur kapasitas kalor air. dia memasang suatu beban yang dihubungkan dengan suatu kincir yang dicelupkan ke dalam air...ketika beban dijatuhkan...maka kincir bergerak....dengan mengukur kenaikan kecil pada suhu air....Joule menemukan bahwa usaha yang dilakukan ketika menjatuhkan beban setara dengan perubahan temperatur airnya...

hasilnya Kapasitas Kalor per garam (kalor jenis) air = 4, 184 Joule/g0C

AKHIRNYA......inilah hubungan yang tepat antara Temperatur (T) dan kalor (Q) :

kalor = massa x kalor jenis zat x perubahan temperatur
Q        = m.c.(Takhir - T awal)

Q   = m.c.delta T

   = hoo... delta T..??
   = Mmm.... delta T tu artinya perubahan suhu...(aq g bs nulis lambang "delta")

dari rumus itu dan kalor jenis air.....kita bisa menemukan semua kalor jenis zat lainnya! mari kita mulai dari tembaga :

celupkan 2 kg tembaga bersuhu 25 0C ke dalam 5 kg air yang bersuhu 30 0C.....air nyaris tidak berubah temperaturnya.....tetapi tembaganya benar2 memanas.....

misalnya perubahan suhu air = -0,17 0C
perubahan suhu tembaga = 4,83 0C

    = kita langsung bisa menghitung kalor air yang hilangg...

Q air = 5000 g. -0,17 0C. 4,18 Joule/g0C= -3,553 Joule

sehingga......

hilangnya kalor air = pertambahan kalor tembaga 
(dengan asumsi kalor yang hilang ke udara sangat kecil sekali.....sehingga diabaikan atau = nol)

Qtembaga = 3,553 Joule

karena ada 2000 gram tembaga maka rumusnya menyatakan :

3,553 J = 2000 g. c tembaga. 4,83 0C

maka c tembaga = 0,37 Joule/g0C

Whoaa... ternyata kalor jenis tembaga kurang dari sepersepuluh kalor jenis air....jadi ketika sama2 menyerap kalor....suhu air susah meningkat sedang tembaga gampang sekali meninggkat....

=  .....temperatur erat kaitannya dengan energi kinetik benda....

Energi didalam suatu materi secara total terdiri dari energi kinetik dan energi potensial. TEMPERATUR merupakan ukuran rata-rata ENERGI KINETIK TRANSISIONAL (gerak lurus) dari keseluruhan gerak partikel penyusun materi.

air memiliki banya ikatan Hidrogen....ikatan2 ini membuat air sulit bergerak! brarti energi kinetiknya kecil....klo energi kinetik kecil brarti peningkatan temperaturnya relatif kecil....sedangkan tembaga punya lautan elektron yang bergerak...sehingga energi kinetiknya relatif jauh lebih besar dai energi kinetik air sehingga peningkatan temperaturnya juga relatif lebih besar denagn penambahan kalor yang sama dengan air.
dengan cara yang sama...banyak kalor jenis zat lainnya yang dapat dicari.......


selanjutnya kita bahas mengenai.....

ENERGI DALAM

MATERI adalah gudangnya energi....sayangnya sampai sekarang belum ada alat yang dapat mengukurnya....energi dalam suatu materi ini kita kenal dengan isitlah Energi Dalam. walaupun tak dapat diukur.... perubahannya dapat diukur kok....
  • Jika suatu materi menyerap kalor maka energi dalamnya akan bertambah dan gerakan partikel2 dalam materi tersebut akan meningkat.....akibatnya dapat menyebabkan terjadi kenaikan suhu.
  • jika suatu materi memancarkan kalor maka energi dalamnya akan berkurang dan gerakan partikel2 dalam materi tersebut akan menurun......akibatnya dapat menyebabkan terjadi penurunan suhu.
Selain karena KALOR...energi dalam juga dapat berubah karena melakukan atau menerima kerja/usaha (W).....usaha yang sering menyertai perubahan wujud (fisika) atau perubahan kimia adalah kerja ekspansi, yaitu kerja yang berhubungan dengan perubahan volume....
  • jika suatu materi mengembang.....maka akan mendorong materi lain yang berada di sekitarnya....berarti materi tersebut melakukan usaha....usaha butuh energi...maka energi dalamnya berkurang
  • jika materi menyusut berarti materi tersebut menerima usaha dari materi lain di sekitarnya....maka energi dalamnya bertambah.....
Kesimpulannya .....perubahan Energi Dalam disebabkan oleh dua komponen....yakni KALOR dan USAHA

Perubahan Entalpi = Entalpi hasil reaksi/produk - Entalpi pereaksi/reaktan

delta H  = HP - HR

Perubahan Entalpi (delta H) ini  hanya berupa perubahan kalor reaksi saja sedangkan perubahan yang berkaitan dengan vulome benda diabaikan dengan syarat reaksinya terjadi pada Tekanan tetap. Hmm.... mengapa?? pada tekanan tetap proporsi energi yang berubah menjadi naik turunnya suhu dan mengembang kempisnya volume bersifat tetap sehingga bersifat spesifik. misalnya dalam reaksi senyawa A menjadi B terjadi pelepasan energi dalam bentuk kalor sebanyak 75% dari energi total. maka bila reaksi ini diulang dalam tekanan yang sama kalor yang dihasilkan tetaplah sama.....beda halnya bila pengulangannya dilakukan di tempat tertutup yang volumenya tetap.....maka semua energi yang dilepaskan berupa kalor 100%. Dengan kata lain, dalam tekanan tetap/konstan perubahan kalor bersifat spesifik dan tetap untuk reaksi yang sama.

Perubahan Entalpi (delta H) akan bernilai negatif jika reaksi memancarkan kalor.....dikenal dengan reaksi eksoterm, yang ditandai meningkatnya suhu lingkungan tempat reaksi terjadi....dan bernilai positif jika menyerap kalor....dikenal dengan reaksi endoterm, yang ditandai menurunnya suhu lingkungan tempat reaksi terjadi.....

= Sebagai Contoh Reaksi Eksoterm/melepas kalor :

LEDAKAN BUBUK MESIU sebanyak 500 g direaksikan dalam suatu kalorimeter yang mempunyai kapasitas kalor (C) sebesar 337,6 kJ/0C berakibat kenaikan suhu (delta T) sebesar 4,78 0C.

4 KNO3(s) + 7 C(s) + S(s) ---> 3 CO2(g) + 3 CO(g) + 2 N2(g) + K2CO3(s) + K2S(s)

delta H = - Q = - (C.delta T) = - (337,6 kJ/0C. 4,78 0C) = -1614 kJ

dari sini kita bisa menemukan perubahan entalpi (delta H) per gramnya = -1614/500 = 3,23 kJ/g

= Sebagai Contoh Reaksi Endoterm/menyerap kalor :

CaCO3(s) ---> CaO(s) + CO2(g)

Untuk membuat reaksi ini terjadi langkah pertama kita panaskan Kalorimeter terlebih dahulu untuk mendorong terjadinya reaksi.....(INGAT....setiap reaksi butuh energi aktivasi....dan sebagian reaksi ada yang mempunyai energi aktivasi yang lebih tinggi dari suhu lingkungannya....sehingga perlu dipanaskan....jadi panas disini bukan berarti reaksi eksoterm) pada akhirnya Kalorimeter menjadi Lebih Dingin....dari awalnya (suhu sebelum kalorimeter dipanaskan)....

jika kapasitas kalor kalorimeternya = 337,6 kJ/0C....dan zat yang direaksikan sebanyak 1 mol CaCO3....menyebabkan perubahan suhu sebesar -0,53 0C

jadi delta H = - Q = - (337,6 kJ/0C. -0,53 0C) = + 179 kJ/mol

dari 2 contoh di atas kita jadi tahu bahwa delta H dapat kita ukur dengan kalorimeter.....Sayangnya....ada begitu banyak reaski kimia....untung para ahli kimia banyak akal(atau malas ya...) mengambil sebuah JALAN PINTAS....dari pada mengukur dengan kalori meter lebih baik kita MENGHITUNGnya.....

konsep dasarnya disebut KALOR PEMBENTUKAN (delta Hf)

Kalor Pembentukan adalah perubahan entalpi yang muncul ketika satu mol zat terbentuk dari unsur2 penyusunnya....misalnya bila satu mol Air terbentuk dari Hidrogen dan oksigen....

H2(g) + 1/2 O2(g) ---> H2O(l) delta Hf = -285,8 kJ/mol

Contoh lainnya....

CO(g) mempunyai delta Hf = -110 kJ/mol
CO2(g) mempunyai delta Hf = -393,8 kJ/mol
CaO(s) mempunyai delta Hf = -635,0 kJ/mol
Unsur yang paling stabil (seperti S, C, O2, N2 dll) mempunyai delta H = 0 kJ/mol

contoh lainnya baca aja di buku......

lha...setiap materi/zat punya kalor pembentukan...yang sebagian di ukur dan sebagian yang lainnya dihitung.....prinsip perhitungannya dengan.....

HUKUM HESS

HUKUM HESS =  delta H = delta Hf (hasil reaksi) - delta Hf (reaktan)

  gitu....

Soal-soal ....

1) Gamping dimasak menjadi kapur tohor, delta H =.....?

2) Ledakan Nitrogliserin, delta H =....?

     reaksi : 4 C3H5(NO3)3 ---> 6 N2 + O2 + 12 CO2 + 10 H2O

3) Pembakaran Gas Alam (Metana), delta H =....?

     reaksi CH4(g)  +  2 O2(g)  ---> CO2(g)  +  2 H2O(g)

  =  ada clue nya kok...

CaCO3 delta Hf = -1207,6 kJ/mol
CaO delta Hf = -635 kJ/mol
CO2 delta Hf = -393,8 kJ/mol
C3H5(NO3)3 delta Hf = -1456 kJ/mol
H2O delta Hf = -241,8 kJ/mol
CH4 delta Hf = -74,9 kJ/mol 

contoh :

CaCO3 ---> CaO + CO2

maka delta H = delta Hf (hasil reaksi) - delta Hf (reaktan)

                            = (1 x (-635) + 1 x (-393,8)) - (1 x (1207,6))

                            = 178,8 kJ/mol ..........reaksinya ENDOTERM 

yang lainnya kalian coba sendiri ya.... skalian buatlatihan soal... yang jelas tiap2 delta H nya dikalikan dengan angka koefisiennya... contoh soal di atas kebetulan angka koefisiennya satu semua...
delta H dari ledakan Nitroglisirena = -5687,6 kJ

dan delta H/mol = -5687,6/4 = -1421,9 kJ/mol

(angka 4 adalah angka koefisien reaksinya...)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar